KOLOM HIKMAH
KHAIRA UMMAH
Ahklak al Kharimah
PESAN MAKRIFAT NABI KHIDIR KEPADA NABI MUSA AS
Bagian Kelima
Legenda ‘Manusia Abadi’
yang memiliki banyak sekali misi yang salah satunya adalah untuk menuntun manusia menuju
ke - kebenaran hidup dan terhindar dari perbuatan-perbuatan jahat yang akan menyeret mereka ke siksaan di hari akhir.
Oleh : Moch. Tohir
Beberapa kepercayaan yang tumbuh di muka bumi ini mempercayai adanya manusia abadi.
Dia adalah manusia biasa yang diberi kelebihan oleh Tuhan untuk hidup lebih lama.
Selama hidup, dia juga memiliki banyak sekali misi yang salah satunya adalah untuk menuntun manusia menuju ke kebenaran hidup dan terhindar dari perbuatan-perbuatan jahat yang akan menyeret mereka ke siksaan di hari akhir.
Keberadaan manusia abadi ini boleh jadi hanya legenda saja. Namun, dalam beberapa agama, kemunculan manusia ini juga dicatat dalam kitab suci sehingga banyak yang meyakini kebenarannya.
Inilah beberapa manusia abadi yang diyakini oleh banyak pemeluk agama di seluruh dunia.
1. Nabi Khidir – Islam
Menurut kepercayaan Islam, ada empat orang nabi yang konon memiliki kehidupan yang abadi. Para nabi itu adalah Idris, Ilyas, Isa, dan yang terakhir adalah Khidir.
Saat ini Nabi Khidir masih hidup dan kelak akan muncul untuk melawan dajjal.
2. Melkisedek – Kristen
Dalam ajaran Kristen dikenal juga sesosok manusia bernama Melkisedek. Dia selalu dianggap sebagai Shem atau keturunan dari Nabi Nuh yang dikenal juga dalam kepercayaan Islam.
Melkisedek hidup dalam rentang waktu yang berbeda-beda. Dalam kitab suci umat Kristen, dikatakan bahwa Melkisedek hidup pada zaman Ibrani, Musa, hingga Yesus.
Keimanan dari Melkisedek juga merupakan kebenaran dan selalu bersifat damai. Dari berbagai kemunculan dan tugasnya, Melkisedek nyaris sama dengan Nabi Khidir dalam Islam.
3. Henokh – Kristen dan Yahudi
Dalam kepercayaan Kristen dan Yahudi dikenal seorang manusia bernama Henokh. Dia dianggap salah satu manusia abadi yang keberadaannya akan terus ada hingga kiamat tiba.
Henokh dianggap sebagai keturunan ketujuh dari Adam yang merupakan Kakek dari Noah atau Nuh dalam kepercayaan Islam. Dalam Islam seorang yang dianggap Henokh ini dikaitkan dengan Nabi Idris.
4. Babaji Nagaraj – Hindu
Babaji Nagaraj atau sering dikenal dengan sebutan Mahavatar Babaji adalah orang suci yang sangat dihormati oleh banyak orang.
Beliau lahir di Tamil Nadu, India ratusan tahun yang lalu dan dianggap terus hidup hingga sekarang. Babaji Nagaraj dikenal sangat hebat, sakti, dan tidak bisa menua sehingga dikatakan abadi.Dia bahkan dijuluki sebagai deathless guru.
+++++
Imaji Orang Jawa terkait Datangnya Nabi Khidr.
Dalam kosmologi filsafat Jawa Nabi Khidr berasal dari kata khidr atau al-khadra, yang artinya “hijau”.Ternyata pernyataan tersebut sesuai dengan hadis riwayat Imam al-Bukhari dalam
kitabShahih-nya (j. 9 h. 156),
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ ابْنُ الأَصْبِهَانِيِّ، أَخْبَرَنَا ابْنُ المُبَارَكِ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِنَّمَا سُمِّيَ الخَضِرَ أَنَّهُ جَلَسَ عَلَى فَرْوَةٍ بَيْضَاءَ، فَإِذَا هِيَ تَهْتَزُّ مِنْ خَلْفِهِ خَضْرَاء»
Beliau dinamai Khidr karena beliau duduk diatas tanah putih, tiba tiba berguncang dibelakang beliau berwarna hijau. (H.R Bukhori)
Konsep kosmologi dalam pemahaman orang Jawa dimaknai sebagai kepercayaan tentang alam (cosmos).
Ada empat unsur yang digunakan dalam memahami kosmologi Jawa, yaitu kepercayaan, mitos, norma-norma, dan pandangan hidup.
Dari semua unsur-unsur tersebut berkaitan dengan filsafat Jawa sebagai tanda-tanda yang melekat dalam masyarakat Jawa. Tanda-tanda tersebut berupa, makna, simbol-simbol dan kepercayaan tentang supranatural.
Al-Khidir memiliki makna harfiah yang berarti seseorang yang hijau, maksudnya seseorang yang mempunyai kesegaran akan pengetahuan atau memiliki kesucian jiwa.
+++++
Kisah Habib Soleh Jember.
Habib Sholeh mendapatkan amalan sholawat yang mansub (disandarkan) olehnya kepada Nabi Khidr.
Habib Sholeh merupakan seorang wali Allah yang sempat tinggal di Jember Jawa Timur, dan dimakamkan di daerah Tanggul, di kota yang sama.
Habib Sholeh dipercaya memiliki karomah yaitu sholawat Mansub.
Masyarakat Jember percaya, jika Sholawat Mansub dipraktikkan amalannya, maka hajat mereka akan dimudahkan oleh Allah SWT.
Saat itu Habib Sholeh bertemu Nabi Khidr ketika berada di Stasiun Jember.
Nabi Khidr menjelma menjadi seorang pengemis yang meminta uang kepada Habib Sholeh.
Namun Habib Sholeh hanya memiliki uang 10 rupiah dan tidak memberikan uang tersebut pada pengemis.
Pengemis lantas pergi dan balik lagi meminta uang pada Habib Sholeh hingga Habib Sholeh curiga dan menjabat tangan pengemis tersebut.
Ternyata jempol tangan pengemis tidak bertulang, sontan Habib Sholeh menyadari, bahwa jelmaan pengemis tersebut ialah Nabi Khidr.
+++++
Selain ditandai kosmologi, ada tanda lain yaitu berada di ciri fisik Nabi Khidr yaitu Nabi Khidr tidak mempunyai tulang jempol.
Selain tulang jempol, memang sulit mengetahui bahwa itu adalah Nabi Khidr, karena wajahnya yang sering berganti-ganti serta penampilannya tidak menunjukkan dari kalangan orang alim.
Terkadang Nabi Khidr terlihat pakaiannya compang camping tidak karuan dan menjelma menjadi seorang pengemis.
Begitu sebaliknya, terkadang Nabi Khidr juga berpenampilan layaknya preman, hingga orang-orang sekitar takut melihatnya dan akan beranggapan buruk tentang jelmaan Nabi Khidir tersebut.
+++++
Selain kisah Habib Sholeh, ada juga kisah Syekh Malaya atau yang lebih terkenal dengan nama Sunan Kalijaga.
Ia bertemu dan berguru dengan Nabi Khidir saat perjalanan spiritual menuju Makkah untuk beribadah haji atas titah Sunan Bonang, setelah ia melakukan khalwat atau bertapa.
Kehadiran Nabi Khidr ketika Syekh Malaya berada di tengah-tengah samudera saat menyebrang lautan dalam perjalanan ke Mekkah, di samudera itulah muncul sosok Nabi Khidir yang kemudian berdialog dengan Syekh Malaya yang memberikan pengajaran sufistik, seperti tauhid hidayah, iman hidayah, ma’rifat, Insan Kamil dan ruh idafi.
Ajaran tersebut disampaikan melalui dialog antara Nabi Khidir dan Syekh Malaya.
Keduanya memiliki ikatan mengenai penyucian jiwa untuk menuju Insan Kamil dan hakikat manusia sebagai perwujudan.
+++++
Dari kisah Syekh Malaya tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa seorang ulama atau wali yang mencapai tingkatan sufi tidak mustahil untuk bertemu Nabi Khidir, tidak hanya sekedar bertemu tapi memberikan sebuah amalan dan pengajaran.
Begitu pula dari pertemuan Habib Sholeh dengan Nabi Khidir muncullah Sholawat Mansub yang dipercayai dan diamalkan akan mendatangkan kemudahan setelah kesulitan, menghilangkan segala penyakit dan mengabulkan segala hajat.
Khidir akan " Hadir " kepada siapapun yang menghendaki, karena setiap manusia mempunyai Khidir yang hidup didalam setiap kalbu sanubarinya. ( Prof Nazaruddin Umar - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta).
Wallahu Alam.
Bersambung.
Sumber :
Legenda ‘Manusia Abadi’ dari Berbagai Keyakinan di Dunia, Ada Nabi Khidir Hingga Babaji -
Senin, 29 Agustus 2016 08:38 -
BANGKAPOS.COM